Inovasi dalam menciptakan produk bisa terinspirasi dari mana saja. Meski terlihat sulit membuat sesuatu yang baru ditengah hal-hal yang sudah mainstream, kalau kita jeli melihat peluang dan menyadari passion – sebenarnya bisa mendaur ulang ide lama kemudian dikembangkan menjadi ide baru untuk dikenalkan kepada masyarakat.
Enggak yang salah dalam menciptakan dan memahami kesenian. Ia bukan fisika yang harus menghitung gaya dan kecepatan massa benda. Karena kesenian tercipta untuk dinikmati oleh berbagai kalangan. Kisah dan seni menjadi dua hal yang tak sengaja aku jumpai di keramaian hiruk pikuk Brightspot 2017 di PIK Avenue kemarin. Aku menemukan brand asal Singapore ini ketika sedang memotret suasana keramaian pop up market di Brightspot 2017 yang diselenggarakan di PIK Avenue, 2-5 November 2017 kemarin. Hari itu aku rindu banget bermain ke pasar. Pasar yang tak hanya mencari keuntungan dari barang yang dijual. Tapi pasar yang bisa membuat orang – orang terinspirasi.
Kamu pernah merasakan berbaur ditengah hiruk pikuk para creativepreneur yang mempromosikan produknya lalu calon pembeli biasanya bertanya-tanya tentang produk tersebut sebelum memutuskan membelinya, interaksi antar sesama creativepreneur yang bersaing secara sehat, pengunjung yang sedang mengamati selera pasar dan konsumen, hingga lifestyle blogger yang sedang mencari bahan tulisan untuk postingan terbarunya di blog?
Mungkin aku yang terakhir….
Bagaimana jika suatu kisah diwujudkan dalam bentuk kesenian, selain dijadikan lagu yang mendayu-dayu ditelinga atau buku dongeng sebagai penghantar tidur?
Benda pertama yang kusentuh di booth Lokka Lekkr adalah sehelai chiffon scarves kuning motif daun (ya penglihatan awamku terhadap seni mengatakan itu corak daun but the next thing I knew ternyata namanya Yellow Willow Scarf setelah pulang dari Brightspot aku iseng buka akun instagramnya). Pohon willow yang ada di film Pocahontas?, pikirku saat itu.

Anyway talked about willow tree, ingatanku langsung meloncat kebelakang ketika membaca cerita Disney Princess, Pocahontas. Pocahontas menceritakan mimpi pada Grandmother Willow – pohon tua yang bisa bicara dan mempunyai sifat yang bijaksana, untuk mengetahui makna dibalik mimpinya. Sejak saat itu aku menganggap pohon willow sebagai sesuatu yang kuat karena meski usianya sudah tua tapi ia bijaksana karena selalu memberi wejangan yang meneduhkan hati Pocahontas.

Lokka Lekkr adalah brand accessories yang ‘diracik’ oleh sekelompok anak muda berkebangsaan Singapore dan Indonesia. Mereka mereprentasikan suatu cerita menjadi motif print yang unik menjadi produk yang bisa di gunakan dalam kehidupan sehari-hari. The Willow Garden, contohnya.

The Willow tree – known for its melancholic, haunting beauty. And for branches that bend with the wind, not resist it. A beacon of resilience and strength. (you can read the story here)

Menyambangi sebait kisah tentang pohon dedalu menangis (the willow tree) dalam balutan kain dengan corak yang cantik, membuatku terkesan dengan kisah The Willow Garden. Adalah reprentasi dari kisah pohon willow. Meski terlihat rapuh karena cabang daunnya merunduk seperti air mata yang bercucuran tapi itu yang membuat pohon willow terasa teduh saat kita berada dibawahnya. Cabang pohonnya terlihat anggun saat tertiup angin. Motif – motif dari kisah The Willow Garden dapat dinikmati oleh siapa saja dalam bentuk tote bag, apron, scarf, cushion pillow hingga notebook yang berisi sajak kecil dihalaman pertama.
Ya, Lokka Lekkr adalah salah satu diantara brand printing design yang mampu bersaing dengan produk brand lokal lainnya yang ada di Brightspot market karena kualitas dan designnya yang original. Jadi kira-kira kisah apalagi yang bisa kita lihat di koleksi Lokka Lekkr selanjutnya?